Rabu, 19 Juni 2013

Geografi - Klasifikasi Hujan dan Awan


Hujan
  Hujan adalah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi.
      Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama di sebut isohyets.
 Klasifikasi hujan :
A.      Berdasarkan ukuran butirannya
a.       Hujan gerimis / drizzle
Diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm.
b.      Hujan salju / snow
Terdiri atas Kristal-kristal es yang temperaturnya dibawah titik beku.
c.       Hujan batu es
Merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
d.      Hujan deras / rain
Curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.

B.      Berdasarkan proses terjadinya
a.       Hujan frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udara panas / lembab bertemu dengan massa udara dingin / padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan.
b.      Hujan zenital / ekuatorial / konveksi / naik tropis
Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5 derajat LU – 23,5 derajat LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertical sebagai akibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenith daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat 2 kali hujan zenithal dalam 1 tahun.
c.       Hujan orografis / hujan naik pegunungan
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin keatas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinnya disebut hujan orografis, sedangkan di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan hujan.

Awan

        Awan adalah kumpulan titik-titik air/ Kristal es didalam udara yang terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang menempel dipermukaan bumi disebut kabut.
Klasifikasi Awan
a.       Menurut morfologinya
 1.       Awan Commulus
Awan yang bentuknya bergumpal-gumpal (bundar-bundar) dan dasarnya horizontal.
2.       Awan Stratus
Awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan stratus adalah awan yang rendah dan luas.
3.       Awan Cirrus
Awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak menimbulkan hujan.

b.      Menurut ketinggianya
1.       Awan Tinggi (lebih dari 6000-9000 meter)
Dibedakan menjadi 3 jenis:
a.       Cirrus (Ci)
Awan tipis seperti bulu burung.
b.      Cirro Stratus (Ci-St)
Awan putih merata seperti tabir.
c.       Cirro Cummulus (Ci-Cu)
Awan seperti sisik ikan.
2.       Awan Sedang (2000-6000 meter)
Dibedakan menjadi 2 jenis:
a.       Alto Comulus (A-Cu)
Awan bergumpal-gumpal tebal.
b.      Alto Stratus (A-St)
Awan berlapis-lapis tebal.
3.       Awan Rendah (dibawah 200 meter)
Dibedakan menjadi 3 jenis:
a.       Stratus Commulus (St-Cu)
Awan yang tebal luas dan bergumpal-gumpal.
b.      Stratus (St)
Awan merata rendah dan berlapis-lapis.
c.       Nimbo Stratus (No-St)
Lapisan awan yang luas, sebagian telah merupakan hujan.
4.       Awan Yang Terjadi Karena Udara Naik, Terdapat pada Ketinggian 500 meter- 1500 meter
Dibedakan menjadi 2 jenis:
a.       Cummulus (Cu)
Awan bergumpal-gumpal dasarnya rata.
b.      Cumolo Nimbus (Cu-Ni)
Awan yang bergumpal-gumpal luas dan sebagian merupakan hujan, sering terjadi angin rebut.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar