1. Darah
Sebagai Larutan Penyangga
Ada beberapa faktor yang terlibat dalam pengendalian
pH darah, diantaranya penyangga karbonat, penyangga hemoglobin dan penyangga
fosfat.
a. Penyangga Karbonat
Penyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat
(H2CO3) dengan basa konjugasi bikarbonat (HCO3
).
H2CO3 (aq) --> HCO3(aq) + H + (aq)
Penyangga karbonat sangat berperan penting dalam
mengontrol pH darah. Pelari maraton dapat mengalami kondisi asidosis,
yaitu penurunan pH darah yang disebabkan oleh metabolisme yang tinggi sehingga
meningkatkan produksi ion bikarbonat. Kondisi asidosis ini dapat mengakibatkan
penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit gula) dan diare. Orang
yang mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat menderita alkalosis,
yaitu peningkatan pH darah. Kadar oksigen yang sedikit di gunung dapat membuat
para pendaki bernafas lebih cepat, sehingga gas karbondioksida yang dilepas
terlalu banyak, padahal CO2 dapat larut dalam air menghasilkan H2CO3. Hal ini mengakibatkan pH darah akan naik. Kondisi
alkalosis dapat mengakibatkan hiperventilasi (bernafas terlalu berlebihan,
kadang-kadang karena cemas dan histeris).
b. Penyangga Hemoglobin
Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapat mengikat
oksigen untuk selanjutnya dibawa ke seluruh sel tubuh. Reaksi kesetimbangan
dari larutan penyangga oksi hemoglobin adalah:
HHb + O2 (g) « HbO2- + H+
Asam
hemoglobin ion aksi
hemoglobin
Keberadaan oksigen pada reaksi di atas dapat
memengaruhi konsentrasi ion H+, sehingga pH darah juga dipengaruhi
olehnya. Pada reaksi di atas O2 bersifat basa. Hemoglobin yang
telah melepaskan O2 dapat mengikat H+ dan membentuk
asam hemoglobin. Sehingga ion H+ yang dilepaskan pada peruraian H2CO3 merupakan asam yang diproduksi oleh CO2
yang terlarut dalam air saat metabolisme.
c. Penyangga Fosfat
Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat
sangat penting dalam mengatur pH darah. Penyangga ini berasal dari campuran
dihidrogen fosfat (H 2 PO 4 - ) dengan
monohidrogen fosfat (HPO 3 2- ).
H2PO4- (aq)
+ H+ (aq) --> H2PO4(aq)
H2PO4- (aq) + OH- (aq) --> HPO42- (aq) + H2O (aq)
Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4.
Penyangga di luar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk
larutan penyangga urin.
2.
Air Ludah sebagai Larutan Penyangga
Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam
yang kuat. Email gigi yang rusak dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi.
Air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung
larutan penyangga fosfat yang dapat menetralisir asam yang terbentuk dari
fermentasi sisa-sisa makanan.
3.
Menjaga keseimbangan pH tanaman.
Suatu metode penanaman dengan media selain tanah,
biasanya ikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan mendium air yang berisi
zat hara, disebut dengan hidroponik . Setiap tanaman memiliki pH
tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan larutan
penyangga agar pH dapat dijaga.
4.
Larutan Penyangga pada Obat-Obatan
Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari
tablet aspirin, merupakan obat penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin
dapat menyebabkan perubahan pH pada perut. Perubahan pH ini mengakibakan
pembentukan hormon, untuk merangsang penggumpalan darah, terhambat; sehingga
pendarahan tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, pada aspirin ditambahkan
MgO yang dapat mentransfer kelebihan asam.
5. Dalam Industri Farmasi
Dalam industri farmasi, larutan penyangga berperan dalam pembuatan obat-obatan, agar zat aktif obat tersebut mempunyai pH
tertentu Larutan penyanggayang umum digunakan dalam industri farmasi adalah
larutan asam basa konjugasi senyawa fosfat.
6. Dalam Mikrobiologi Industri
Dalam mikrobiologi industri digunakan sebagai pengatur
pH medium pertumbuhan mikroorganisme.
7. Biologi
Dalam bidang biologi digunakan untuk mengoptimalkan
kerja enzim.
8. Analisis Kimia
Digunakan untuk analisis kualitatif
dan kuantitatif, pemisahan senyawa dan unsur, serta reaksi kimia dengan pH
terkontrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar